Layanan Absen Digital (E-Attendance)

Layanan Absen Digital (E-Attendance) melalui Face Recognition dan Pengecekan Suhu

Pandemi COVID-19 telah membawa tantangan besar dalam dunia pendidikan, termasuk di SMAN 2 Cibinong. Selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, terjadi penurunan motivasi belajar pada peserta didik, yang berdampak pada kurangnya fokus dan partisipasi dalam pembelajaran. Selain itu, kekhawatiran orang tua terhadap keamanan anak-anaknya membuat tingkat kehadiran peserta didik dalam PTM tidak mencapai target yang diharapkan.

Dalam kondisi tersebut, interaksi aktif antara guru dan peserta didik menjadi terhambat, yang kemudian berdampak pada sulitnya proses penilaian. Guru mengalami kesulitan dalam mengukur kemampuan peserta didik secara objektif, baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi antara pihak sekolah dan orang tua pun menjadi terbatas karena kekhawatiran terhadap penerapan protokol kesehatan.

Sebagai respon terhadap tantangan ini, SMAN 2 Cibinong menghadirkan Layanan Absen Digital (E-Attendance) berbasis teknologi face recognition dan pengecekan suhu tubuh secara otomatis. Sistem ini memungkinkan proses presensi peserta didik dilakukan secara touchless (tanpa sentuhan), sehingga lebih aman dan higienis sesuai protokol kesehatan. Teknologi face recognition memastikan keakuratan identitas peserta didik yang hadir, sedangkan pengecekan suhu tubuh dilakukan secara simultan untuk mendeteksi potensi risiko kesehatan sejak dini.

Layanan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pencatatan kehadiran, tetapi juga menjadi bentuk inovasi digital yang mendukung transformasi layanan sekolah di masa adaptasi kebiasaan baru. Dengan penerapan E-Attendance ini, diharapkan proses PTM dapat berlangsung dengan lebih tertib, aman, dan dapat memberikan keyakinan lebih bagi orang tua dalam mengizinkan anak-anaknya kembali belajar di sekolah.